Tulisan ini saya buat untuk menyelesaikan PR KMO_5, pengakuan, hehe ... bila tidak ditantang PR ini mungkin saya juga tidak menulis ini.
Seberapa penting sih menulis untuk saya ? Ujung-ujungnya ya kembali ke alasan mengapa saya ingin belajar menulis. Banyak ide di kepala yang cuma membuat kepala berdenyut-denyut, tidak sampai tersalurkan menjadi sebuah tulisan, itu alasan utamanya.
Menulis adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki, sebagai bentuk komunikasi, dari jaman sekolah sampai bekerja, banyak sekali tuntutan untuk bisa menulis. Misalnya di jaman dulu saya kelas 1 SD di tahun 1982 lampau, guru SD sudah memberi PR mengarang, nah itu sudah membuat saya bingung, apa yang harus ditulis, jadinya nanya Ibu terus saya tulis kebetulan kelas 1 SD saya sudah lancar membaca dan menulis. Dari situ saya punya kesimpulan, apapun yang dipikirkan sebenarnya bisa dituliskan dan dibaca oleh orang lain. Di usia SMP, hobi menulis cuma dilakukan di buku harian yang berlanjut hingga kuliah, saat menulis di buku harian menjadi saat-saat menenangkan dan menyenangkan, apa yang dirasakan dan dialami saat itu tertumpah di buku harian yang sayangnya tidak berlanjut setelah menikah. Harusnya dilanjutnya ya, untuk mengekpresikan diri dan mencurahkan perasaan dan gagasan, halaah ...
Keterampilan menulis saat sekolah, juga dirasakan membuat PR, laporan dan tugas-tugas kuliah, riset, skripsi dan yang rutin itu menjawab soal-soal UJIAN !!! Entahlah, jaman dulu kuliah S1 bila dosen memberi soal essay, saya rajin menjawab dengan jawaban panjang dan runtut, kadang sampai membuat teman-teman sebel karena saya minta kertas tambahan. Untuk menyakinkan dosen kita mampu menguasai pelajaran tersebut kan memang baiknya menyampaikan dalam bentuk tulisan dengan pemahaman kita sendiri, bukan cuma sesuai dengan yang pernah diberikan saat kuliah, artinya kita sudah membaca lebih banyak dari yang disampaikan di kelas. Kemampuan akademis menuntut kita membaca lebih banyak, meskipun keterbatasan untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan di saat itu, tidak seperti jaman sekarang, mudah mengakses dari google. Keterampilan menulis juga penting dalam dunia pekerjaan, meskipun laporan-laporan bersifat rutinitas, tapi bila tidak enak dibaca kan kurang bagus ya, saya sering gemas dengan penggunaan ejaan yang kurang pas pada laporan yang bersifat formal kedinasan.
Manfaat lain yang saya rasakan kenapa harus menulis, adalah mengembangkan pola pikir dan berpikir kritis di saat kita membaca sesuatu. Sering kan, kita di saat membaca novel, trus kita berpikir harusnya begini harusnya begitu, atau lihat di koran, kok wartawan menuliskannya begitu ya, padahal narasumbernya tidak bicara demikian, dan sebagainya. Atau di saat kita memiliki sudut pandang lain atas suatu peristiwa yang terjadi, sebenarnya kita sedang mengembangkan kemampuan kita berpikir, entah dipengaruhi oleh pengetahuan yang pernah kita dapat sebelumnya, bisa juga karena pernah memiliki pengalaman yang sama.
Kemampuan menulis, juga bermanfaat dalam menyampaikan sesuatu seperti ide atau menceritakan kenangan pada orang lain. Kebiasaan menyampaikan secara runtut memudahkan orang lain sebagai pembaca memahami apa yang disampaikan penulis, tidak sampai jaka sembung bawa golok, eh ..
Tulisan ini, masa cukup di sini ya ? harusnya masih panjang ,,, cuma waktu takut keburu habis, nulispun numpang meja di warung bakso sepulang kantor,abaikan gambar di atas, kalo keburu sampai di rumah, pegang laptop langsung dipinjam anak batita-ku, mana dia mau tahu ibunya punya PR menulis di KMO_5 ?! hehehe ...
Saya juga emak-emak yg rempong padahal baru punya satu anak bayi. Hidup emak-emak penulis!!
BalasHapusSaya tuh emak-emak yang banyak keinginan, sebisa -bisa menyesuaikan dgn keadaan. Mudah-mudahan keterusan nulisnya ya, ayo semangat
HapusSaya juga emak-emak yg rempong padahal baru punya satu anak bayi. Hidup emak-emak penulis!!
BalasHapusKocak mba endingnya hahaaa...mana dia mau tahu ibunya punya PR...#jleb lucunya cetar membahana
BalasHapusMasih susah menjelaskan ke anak kecil, pegang laptop ikutan pegang laptop, saya pegang HP ikut pinjam HP juga. Yang seru banget tahun lalu saat menyelesaikan tesis, kalo malam baru buka laptop belum dinyalakan, eh matanya yang keburu on bangun, bahehe...
Hapus