Tentang Saya

Selasa, 24 November 2015

Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih

Nasi goreng kambing ini membuat saya penasaran, hehe ... Makanan yang paling jarang saya beli mungkin nasi goreng, karena saya lebih suka membuatnya sendiri. Katanya sudah ada sejak tahun 1958, jadi ya tidak salah kan harus dicoba kelezatannya. Dari Hotel Sofyan di Jl. Cut Meutia setelah magrib, saya iseng jalan kaki, melewati Mesjid Cut Meutia dan Mesjid Cut Nyak Dhien jl Johar, melalui jl KH Wahid Hasyim lalu masuk ke Jl Jaksa (sekalian ingin lihat suasana Jl. Jaksa), lalu belok ke jl Kebon Sirih. Total 1,52 km dengan suasana sedikit gerimis :) 



Saya menemukannya terlihat suasana ramai di situ, di mulut jalan kecil. 


Pesan sebentar, 1 menit kemudian sudah terhidang di meja. Iya cepat banget, ga pake lama karena nasgornya dibuat masal, lihat tuh wajannya. Satu wajan beraga kg nasi ya ?


Ini tampilan piringnya : 1 porsi nasi goreng kambing dengan acar.


Dari suapan pertama, lidah langsung dimanjakan oleh nasi ggoreng ini, nasinya tidak keras, aneka rempah (kapulaga, sereh, kunyit, lada, dan bumbu lain) yang terasa kuat berpadu dengan lembutnya minyak samin. Acar menjadi penetral gurihnya potongan daging kambing dan emping. Beneran maknyuus eaaa ...

Tuh semua pengunjung menikmati nasi goreng dan menu lainnya. Ada sate dan aneka minuman.


Bayar 36 ribu untuk 1 porsi nasi goreng dan 1 botol air mineral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar